Implikasi Hukum Terhadap Akad yang Memuat Klausula Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Melalui Pengadilan Negeri Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012

Rahman Hasima(1email)


(1) Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia
email Corresponding Author
CrossMark

Abstract


This research aims to determine the legal implications of the agreement on which the sharia banking dispute resolution clause was submitted through the state court's post-decision of the Constitutional Court No. 93/PUU-X/2012. The research method used normative research with a statute approach and a conceptual approach and analyzed descriptive qualitative. The results of the study show that the contract that contains the clause for the settlement of Islamic banking disputes through the District Court after the Constitutional Court decision has the implication of being null and void because it contradicts the contract or causa that is lawful, so that the parties make an addendum so that no future disputes occur.


Keywords


Legal Implications; Akad; Clause on Sharia Banking Dispute Resolution


DOI


10.47268/sasi.v26i3.247

Published


2020-09-21

How To Cite


APA: Hasima, R. (2020). Implikasi Hukum Terhadap Akad yang Memuat Klausula Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Melalui Pengadilan Negeri Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012. SASI, 26(3), 286-296. DOI: https://doi.org/10.47268/sasi.v26i3.247.
IEEE: R. Hasima, "Implikasi Hukum Terhadap Akad yang Memuat Klausula Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Melalui Pengadilan Negeri Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012", SASI, vol. 26, no. 3, pp. 286-296, Sep. 2020. Accessed on: Nov. 17, 2024. [Online]. Available DOI: https://doi.org/10.47268/sasi.v26i3.247
Harvard: Hasima, R., (2020). "Implikasi Hukum Terhadap Akad yang Memuat Klausula Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Melalui Pengadilan Negeri Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012". SASI, Volume 26(3), pp. 286-296. [Online]. Available DOI: https://doi.org/10.47268/sasi.v26i3.247 (Accessed on: 17 November 2024)
Chicago: Hasima, Rahman. "Implikasi Hukum Terhadap Akad yang Memuat Klausula Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Melalui Pengadilan Negeri Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012." SASI 26, no. 3 (September 9, 2020): 286-296. Accessed November 17, 2024. doi:10.47268/sasi.v26i3.247
Vancouver: Hasima R. Implikasi Hukum Terhadap Akad yang Memuat Klausula Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Melalui Pengadilan Negeri Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012. SASI [Internet]. 2020 Sep 21 [cited 2024 Nov 17];26(3):286-296. Available from: https://doi.org/10.47268/sasi.v26i3.247
MLA 8th: Hasima, Rahman. "Implikasi Hukum Terhadap Akad yang Memuat Klausula Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Melalui Pengadilan Negeri Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012." SASI, vol. 26, no. 3, 9 Sep. 2020, pp. 286-296, doi:10.47268/sasi.v26i3.247. Accessed 17 Nov. 2024.
BibTeX:
@article{SASI247,
		author = {Rahman Hasima},
		title = {Implikasi Hukum Terhadap Akad yang Memuat Klausula Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Melalui Pengadilan Negeri Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012},
		journal = {SASI},
		volume = {26},
		number = {3},
		year = {2020},
		keywords = {Legal Implications; Akad; Clause on Sharia Banking Dispute Resolution},
		abstract = {This research aims to determine the legal implications of the agreement on which the sharia banking dispute resolution clause was submitted through the state court's post-decision of the Constitutional Court No. 93/PUU-X/2012. The research method used normative research with a statute approach and a conceptual approach and analyzed descriptive qualitative. The results of the study show that the contract that contains the clause for the settlement of Islamic banking disputes through the District Court after the Constitutional Court decision has the implication of being null and void because it contradicts the contract or causa that is lawful, so that the parties make an addendum so that no future disputes occur.},
				issn = {2614-2961},		pages = {286--296}			doi = {10.47268/sasi.v26i3.247},
				url = {https://fhukum.unpatti.ac.id/jurnal/sasi/article/view/247}
		}
		
RefWorks:

   


[1] Harahap, P. H. et al., (2016). "Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Sesuai Isi Akad Berdasarkan Ketentuan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012". Jurnal USU Law Journal, 4 (2): 165-176. https://doi.org/10.25041/cepalo.v2no1.1762

[2] Imaniyati, N. S. dan Adam, P. (2015). "Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 93/PUU-X/2012 Terhadap Penyelesaian Sengketa Nonlitigasi Perbankan Syariah". Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora, 5 (1):723-730.

[3] Labetubun, M. A. H. (2012). "Kompetensi Pengadilan Agama Terhadap Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Berdasarkan Hukum Islam". SASI, 18 (1): 56-62, https://doi.org/10.47268/sasi.v18i1.337.

[4] Lubis, G. P. P. (2015). "Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi No.93/Puu-x/2012 Terhadap Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Di Indonesia". Premise Law Jurnal, 6 (93) http://jurnal.usu.ac.id/index.php/premise/article/view/10040. 1-15.

[5] Manik,S. M. T. at al., "Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Melalui Pengadilan Khusus Ekonomi Syariah di Lingkungan Peradilan Agama". Jurnal Ahkam, 17 (2): 435-448. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

[6] Mahpudin dan Khisni, A. (2018). "Pelaksanaan Klausul Penyelesaian Sengketa Dalam Akad Perbankan Syariah Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor: 93/PUU-X/2012 Pada Bank Syariah Mandiri KCP Indramayu". Jurnal Akta, 5 (1): 147-152. https://doi.org/10.32801/lamlaj.v1i2.15

[7] Naisabur, N dan Sholeh, A. H. M. (2018). "Disharmonisasi Undang-Undang Yang Berkaitan Dengan Penanganan Sengketa Ekonomi Syari'ah Di Pengadilan". Jurnal al-Afkar, 1 (2): 131-141. https://doi.org/10.5281/zenodo.3554865>

[8] Nurwulan, P. (2018). "Akad Perbankan Syariah dan Penerapannya dalam Akta Notaris Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris", Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 25 (3): 623-644 https://doi.org/10.20885/iustum.vol25.iss3.art10

[9] Rasyid, A dan Putri, T. A. (2019). "Kewenangan Lembaga Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Kajian Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012". Jurnal Yudisial, 12 (2): 159-177.
https://doi.org/10.29123/jy.v12i2.256

[10] Raka, G. (2019). "Dualisme Kewenangan Peradilan dalam Sengketa Perbankan Syariah Pasca Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012". Jurnal Cepalo, 2 (1): 77-92. https://doi.org/10.25041/cepalo.v2no1.1762


[11] Suhendar, H. (2015). "Kewenangan Pengadilan Agama Dalam Menyelesaikan Sengketa Perbankan Syari'ah Pasca Putusan MK Nomor 93/PUU-X/2012". Jurnal Adliya, 9 (1): 340-354.

[12] Umam, K. (2015). "Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 Bagi Penyelesaian Sengketa Bisnis dan Keuangan Syariah". Jurnal Konstitusi, 12 (4): 692-715. https://doi.org/10.31078/jk1242

[13] Yunari, A. (2012). "Choice Of Forum Dalam Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Pasca Terbitnya Putusan Mahkamah Konstitusi NO.93/PUU-X/2012". Jurnal Ahkam, 4 (1): 43-56. https://doi.org/10.21274/ahkam.2016.4.1.43-56


[14] Yahya, I. (2016). "Sengketa Ekonomi Syariah Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012". Al-Munahij, X (1): 133-143. https://doi.org/10.24090/mnh.v10i1.921

[15] Zulhefni, M. (2017). "Kendala Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah Melalui Pengadilan Agama Kota Malang". Jurnal Jurisdictie: Jurnal Hukum dan Syariah, 8 (2): 175-192. https://doi.org/10.18860/j.v8i2.4464

[16] Anshori, A. G. (2010). Hukum Perjanjian Islam di Indonesia (Konsep, Regulasi dan Implementasi). Yogyakarta: Gdjah Mada Press.

[17] Djamil, F. (2012). Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.

[18] Raharjo, H. (2009). Hukum Perjanjian di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

[19] Subekti. (2005). Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta: Intermasa.

Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View grafik : 2015 times
PDF icon PDF Download : 1509 times

 

Cited-By:

 

1. PEMBUKAAN PRINSIP KERAHASIAAN BANK SEBAGAI PERBUATAN MELAWAN HUKUM (Studi Kasus Bank BCA)
Dinda Anna Zatika
SASI  vol: 26  issue: 4  first page: 500  year: 2020  
Type: Journal [View Source]



Copyright (c) 2020 Rahman Hasima

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Cited-By:

 

1. PEMBUKAAN PRINSIP KERAHASIAAN BANK SEBAGAI PERBUATAN MELAWAN HUKUM (Studi Kasus Bank BCA)
Dinda Anna Zatika
SASI  vol: 26  issue: 4  first page: 500  year: 2020  
Type: Journal [View Source]